Resiko Rokok Bagi Ibu Hamil
Rokok dan berat bayi lebih rendah
Ibu hamil merupakan salah satu subyek yang sering kali terpapar oleh kegiatan orang yang merokok, bagi ibu hamil dan subyek lainya yang non perokok aktif sering disebut perokok pasif,perokok pasif menurut beberapa penelitian yang pernah dilakukan menyimpulkan lebih berbahaya daripada perokok aktif karena lima kali lipat mengandung karbon monoksida lebih tinggi dan kandungan tar dan nikotin memiliki komposisi lebih tinggi empat kali lipat dari asap rokok yang dihembuskan oleh perokok aktif.
Bagi ibu hamil paparan asap rokok dapat menyebabkan kelahiran berat bayi lebih rendah ( BBLR ) artinya kelahiran bayi dimana memiliki berat 2500 gr dari awal kelahiran sampai dengan 24 jam setelah kelahiran ( WHO,KEMENKES ) dilain sisi juga berat bayi lebih rendah dapat menyebabkan kematian neonatal.
Dua faktor yang menyebabkan berat bayi lebih rendah dapat di klasifikasikan faktor dari ibu dan bayi itu sendiri faktor dari ibu biasanya akibat dari usia ibu umur ibu sangat beresiko melahirkan bayi dengan berat kurang baik dimana ibu yang berumur dibawah 20 tahun keadaan sel telur belum sempurna dimana akan dikhawatirkan menyebabkan cacat fisik pada bayi begitu juga dengan usia ibu di atas 35 tahun keadaan sel telur yang dihasilkan kurang baik selain itu juga jalan keluar bayi mengalami elastisitas.
berat badan ,kenaikan berat badan selama kehamilan ,penyakit kronis,ekonomi dan sosial dan paparan asap rokok menurut data dari WHO 2021 tingkat paparan asap rokok di tempat umum atau microenvironments di Indonesia dari berbagai sudut mengalami penurunan dari data tahun 2011 yakni
Restoran 74,2 % dari 85,4% (2011)
Rumah 59,3% dari 78,4% (2011)
Transportasi publik 40,5% dari 70,0% (2011)
Gedung pemerintahan 51,4% dari 63,4% (2011)
Tempat kerja 44,5% dari 51,3% (2011)
Fasilitas kesehatan 14,2% dari 17,9% (2011)
Dari data diatas restoran merupakan tempat dengan paparan asap rokok tertinggi dan untuk data terendah ada pada fasilitas kesehatan ( klinik,rumah sakit dan puskesmas ).
Tingginya paparan di restoran disebabkan oleh kurangnya atau tidak adanya peringatan bebas merokok dan tingkat kesadaran dan empati masyarakat yang masih rendah.
Faktor bayi salah satunya kelahiran ganda ,kemampuan janin hidup diluar rahim ( paritas ) sedangkan faktor akibat dari zat beracun atau adiktif yang menyebabkan berat bayi lebih rendah salah satunya paparan asap rokok yang mengakibatkan terhambatnya distribusi nutrisi pada bayi sehingga dapat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan bayi.
Rokok dan Abortus spontan
Selain sebagai penyebab berat bayi lebih rendah Paparan asap rokok bagi ibu hamil dapat menyebabkan keguguran pada janin ( abortus ) hal itu terjadi karena kandungan nikotin pada rokok yang terhirup oleh ibu hamil dapat menghalangi aliran darah ke plasenta. Menurut data yang diperoleh lebih dari 2 juta kasus per tahun yang terjadi di Indonesia.
Selain karena faktor asap rokok faktor atau penyebab terjadinya abortus spontan karena faktor umur ibu, berat badan yang rendah,berat badan yang berlebih ( obesitas ),pola nutrisi yang kurang baik,stress
Penanganan yang dilakukan biasanya dengan tindakan anamnesis,transfusi darah dan intravena
Berdasarkan klasifikasinya abortus dibagi menjadi.
Abortus imminens
Jenis Abortus ini dimana seorang ibu hamil memiliki resiko atau ancaman mengalami keguguran lebih awal ,faktor dominan penyebab abortus imminens seperti usia yang relatif muda (<20 tahun dan relatif tinggi ( > 35 tahun ),
Pendidikan ( SD-SMP ) dan memiliki riwayat abortus. Ibu yang mengalami Abortus imminens biasanya diawali dengan munculnya bercak darah
Abortus insipiens
Abortus inkompletus
Abortus komplit
Abortus habitualis
Habitualis merupakan jenis Abortus yang terjadi secara spontan dan terjadi berturut turut.
Missed Abortus
Dimana embrio meninggal dalam kandungan.
Abortus septik
Abortus tertunda
Tidak ada komentar: